Home / Headline News / F.Alyssa Quinn: Pendaki Cilik yang Menyemangati Generasi Muda Cinta Alam dan Tanah Air

F.Alyssa Quinn: Pendaki Cilik yang Menyemangati Generasi Muda Cinta Alam dan Tanah Air

Gunung Slamet, 28 September 2025 – Semangat petualangan dan cinta alam sejak dini ditunjukkan oleh F. Alyssa Quinn, seorang siswi sekolah dasar yang berhasil mencapai puncak Gunung Slamet dgn ketinggian 3.428 MDPL ,(atap Jawa Tengah) bersama keluarganya. Bukan sekadar pendakian biasa, perjalanan ini penuh makna, perjuangan, dan inspirasi.

Alyssa mengatakan: “Sejak kecil saya selalu melihat gunung itu indah. Saya penasaran seperti apa rasanya berada di puncak, bagaimana bentuknya dari atas. Akhirnya saya bertekad untuk mendaki bersama ayah, bunda, dan kakak saya,” ujar Alyssa dengan penuh semangat.

Perjalanan menuju puncak Gunung Slamet tidaklah mudah. Medan terjal, kabut tebal, banyak bebatuan pasir Krikil , juga suhu dingin menjadi tantangan tersendiri dan perjalann malam yang gelap di hutan, Alyssa juga mengalami sunburn karena paparan matahari yang lebih intens di ketinggian. Namun semua itu tak menyurutkan langkahnya.

“Naik ke puncak saya harus berpegangan tali. Sedikit saja terpeleset bisa tergelincir ke bawah banyak batu yg menggelinding kebawah , ngeri dan seru , Tapi saya tetap semangat karena disemangati Kak Rio, keluarga, dan para pendaki lainnya. Di puncak, saya sempat melihat lutung liar, meski dia takut dengan manusia,” ceritanya.

Momen istimewa juga terjadi saat Alyssa mengucapkan selamat ulang tahun ke-80 untuk TNI di Tugu Pahlawan Jenderal Soerono yang berada tepat di puncak Gunung Slamet. Hal ini menjadi simbol kecintaan Alyssa terhadap tanah air dan para pahlawan yang telah berjasa bagi Indonesia.

Pesan dari Alyssa untuk Generasi Muda:
“Untuk kakak-kakak yang belum pernah mendaki, coba deh! Seru dan bikin nagih. Tapi ingat, harus siapkan mental, jangan sombong atau takabur, dan selalu berdoa. Kita juga harus jaga alam, jangan buang sampah sembarangan, dan melindungi hewan- hewan di hutan.”

Alyssa juga menekankan pentingnya menjaga warisan alam Indonesia. Menurutnya, tidak semua Negara memiliki gunung sebanyak Indonesia.

“Negara lain ada yang nggak punya gunung, pasti iri. Kita di Indonesia punya banyak, tinggal pilih saja. Yuk, jaga alam kita!”

Kebanggaan Orang Tua: Menyaksikan Anak Bertumbuh Lewat Tantangan Alam,

Sebagai orang tua, kami sangat bangga memiliki anak seperti Alyssa. Ia bukan hanya menunjukkan keberanian, tapi juga tekad, empati terhadap alam, dan semangat nasionalisme serta mental yang kuat, Pendakian ini murni keinginan Alyssa, bahkan ia meminta agar bisa mendaki minimal satu bulan sekali. Kami hanya mendukung dan membimbing, serta mempersiapkan semua keperluan agar perjalanan berjalan aman dan lancar.

Perjalanan dimulai pada Sabtu, 27 September 2025 dari jalur Permadi, Guci. Kami bermalam di Pos 4 (Ranu Amreta), lalu melanjutkan pendakian pada Minggu pukul 03.30 dini hari. Puncak berhasil dicapai pada pukul 10.00 WIB, dan kami tiba kembali di Basecamp pukul 18.00 WIB.

Tantangan terbesar terjadi pada jalur Pos 5 hingga puncak sejauh ±4 km, dengan medan yang berat, berbatu, dan berpasir. Dibutuhkan tali pengaman untuk bisa mencapai puncak. Namun, Alyssa menghadapi semua itu tanpa keluhan — hanya dengan senyuman dan semangat yang tak pernah padam.

Setibanya di puncak, kami mengunjungi Tugu Jenderal TNI Surono yang menjadi simbol titik tertinggi Gunung Slamet. Di sana, Alyssa menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-80 untuk TNI — sebuah momen yang menggetarkan hati.

Yang lebih mengharukan, keesokan harinya Alyssa tetap masuk sekolah dan menjalankan tugas sebagai petugas upacara di SDN Sadagori 1.(Achmad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *